Home

Kamis, 31 Maret 2011

Beberapa Potong Nasihat dari Al Ustadz Abu Hamzah Yusuf Al Atsary

 Nasihat Ke-1
"Mengambil sebuah pelajaran dari sebuah pengalaman adl hal yang paling penting dlm menjalani kehidupan, karena hidup itu semuanya pengalaman. Pengalaman tidak saja menyangkut segala hal yang telah engkau lalui dalam hidup ini, tetapi semua yang telah dilewati oleh para pelaku kehidupan adl lembaran yg berarti bagimu. Tak ada pelaku kehidupan yang patut dijadikan cermin selain generasi salaf kita."
(AL USTADZ ABU HAMZAH YUSUF AL ATSARY)
 
 Nasihat Ke-2
"Ujian menjadi sebuah Kepastian dalam hidup ini, yakini bahwa kita tidak sendirian menghadapinya. Tiap orang menghadapi hal yang sama, hanya bentuk dan kadarnya berbeda. Ujian yang kita hadapitidaklah seberapa, itu karena kekuatan iman kita yang tidak seberapa, maka ujian ini sesungguhnya mendewasakan cara berfikir kita dan menguatkan keyakinan kita. Semoga.."
(AL USTADZ ABU HAMZAH YUSUF AL ATSARY)



 Nasihat Ke-3
"Kesulitan hanyalah sebuah proses menuju kemudahan, jika tak ada kesulitan, maka tak akan ada kemudahan. Bukankah kehidupan diawali dengan kematian ?
Jika tak ada kematian maka tak akan ada kehidupan. Kemudahan yang sebenarnya adalah setelah melewati kesulitan & kehidupan yang hakiki adalah setelah datangnya kematian."
(AL USTADZ ABU HAMZAH)



Selasa, 29 Maret 2011

Kajian Ilmiyah Islamiyah di LPKIA " SIRAH ULAMA AHLUSSUNNAH "

بسم الله الرحمن الرحيم


الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه
أجمعين، أما بعد :
...


Dengan Hanya Mengharap Ridho Allah Subhanahuwata'ala....
Insya Allah, kembali hadir di tengah-tengah kaum Muslimuun khususnya di lingkungan PKN & STMIK LPKIA Kajian Ilmiyyah Islamiyyah, pada:


Hari, tanggal : Sabtu, 28 Rabiul Akhir 1432 H/ 2 April 2011

Waktu : Ba'da ashar LANGSUNG s.d MENJELANG maghrib

Tempat : Musholla DKM Jundullah PKN & STMIK LPKIA

Tema :

" SIRAH ULAMA AHLUSSUNNAH "
(Melanjutkan tentang Putra & Putri Rasulullah, kemudian jika beres dilanjutkan dg Al Imam Al Mujtahiddin (Imam Ahmad, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah & Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahab))

Pemateri :
Al Ustadz Abu Syakir Syuhada Hafidzahullah
  * Imam  Shalat di Kota Riyadh

Murid Asy Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan bin ‘Abdillah Al Fauzan hafizhahullah
  * Murid Asy-Syaikh Shalih Abdul Aziz Al-Ghusn hafidzahullah
 Pengajar di Ma'had Adhwaus Salaf Bandung*

Sifat : Terbuka Untuk Umum Muslim/ Muslimah



INFORMASI :

MUSLIM       : 085624203131/ 085294965919
MUSLIMAH  : 085793309370


Demikian informasi ini, silahkan ajak keluarga besarnya masing-masing, khususnya Generasi Muda Kota Bandung.


Jazakumullahu Khairan


NB:

Untuk Peserta Putri tanpa Mahram, terkhusus yang rumahnya jauh dihimbau untuk mengikuti Kajian sampai dengan jam 5 sore(ketika sesi tanya jawab)

Senin, 21 Maret 2011

Mengenal Ahmadiyah

Mengenal Ahmadiyah

Lembar sejarah telah lama mencatat, hampir pada tiap generasi didapati orang-orang yang mengaku sebagai nabi. Kejadian tersebut tidak terjadi pada masa ini saja, bahkan di saat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam masih hidup pun muncul seorang yang mengaku sebagai Nabi yang bernama Musailamah yang dijuluki Al-Kadzdzab (si pendusta) dari negeri Yamamah. Nabi palsu ini pun sempat menyusun ‘wahyu’ tandingan yang diakuinya sebagai wahyu dari Allah untuk menandingi Al-Qur’an yang dibawa oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.




Orang yang mengaku sebagai nabi telah bermunculan dan terus akan muncul sebagaimana telah dikabarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

“Tidaklah hari kiamat ditegakkan, hingga keluar sekitar 30 para dajjal pendusta. Masing-masing mereka mengaku dirinya sebagai Rasul.” (HR Al-Bukhari no. 3340, Muslim no. 5205 dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu).

Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam di atas telah terbukti sejak beliau masih hidup sampai masa kini. Di antara mereka adalah sosok yang bernama Mirza Ghulam Ahmad dengan sektenya yang diberi nama Jema’at Ahmadiyah.

Mereka mengatasnamakan Islam. Namun kenyataan yang ada begitu gencar serangan mereka terhadap agama Islam, baik di negeri kita maupun di negeri lainnya. Berbagai paham ‘nyeleneh’ dihembuskan kelompok ini di tengah kaum muslimin. Tak heran jika akhirnya kelompok ini difatwa kafir oleh para ulama dan dicap sebagai agama baru di luar Islam.

MENGENAL PENDIRI AGAMA AHMADIYAH
Agama ini didirikan oleh seorang yang bernama Mirza Ghulam Ahmad. Dia dilahirkan pada hari jum’at 13 Februari 1835 M/14 Syawwal 1250 H di desa Qodian, India. Kemudian mendirikan Ahmadiyah di Qodian pada tahun 1889 sejak mengaku telah berjumpa dengan Allah dan mendapatkan ‘wahyu’ palsu yang berbunyi:

يَا أَحْمَدُ بَارَكَ الله فِيْكَ
“Wahai Ahmad!Allah telah memberi berkah kepadamu.” (Kitab ‘suci’ Ahmadiyah; Tadzkiroh, 1907:43-70)

Kemudian setelah itu ia giat mengarang ayat-ayat palsu yang sebagian besarnya meniru ayat-ayat yang ada dalam kitab suci Al-Qur’an milik umat Islam.

Kamis, 17 Maret 2011

Kajian Ilmiyah Islamiyah di LPKIA "AGAMA ADALAH NASIHAT"


بسم الله الرحمن الرحيم


الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه
أجمعين، أما بعد :
...


Dengan Hanya Mengharap Ridho Allah Subhanahuwata'ala....
Insya Allah, kembali hadir di tengah-tengah kaum Muslimuun khususnya di lingkungan PKN & STMIK LPKIA Kajian Ilmiyyah Islamiyyah, pada:


Hari, tanggal : Sabtu,  14 Rabiul Akhir 1432 H/ 19 Maret 2011

Waktu : Ba'da Ashar LANGSUNG s/d 17.00 WIB

(Bagi Akhwat yang mau ikut kajian, baru boleh hadir PALING CEPET 10 menit sebelum masuk waktu Shalat Ashar..

Khowatir hijab masih belum rapih)

Tempat : Musholla DKM Jundullah PKN & STMIK LPKIA

Materi : Syarah Hadits Arba'un karya al Imam An Nawawi Rahimahullah



Pembahasan :
 
'"AGAMA ADALAH NASIHAT"'


Pemateri : Al Ustadz Muhammad Mundzir(Pembina Ma'had Adhwa us Salaf)

tentang beliau insyaAllah dapat diperiksa di alamat
http://adhwaus-salaf.or.id/about/


Sifat : Terbuka Untuk Umum Putra/ Putri


INFORMASI :

MUSLIM       : 085624203131/ 085294965919
MUSLIMAH  : 085793309370


Demikian informasi ini, silahkan ajak keluarga besarnya masing-masing, khususnya Generasi Muda Kota Bandung.


Jazakumullahu Khairan

Selasa, 15 Maret 2011

Kajian Ilmiyah Islamiyah 3 Hari di Kota Bandung


بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه
أجمعين، أما بعد
insyaAllah kembali hadir di tengah-tengah kaum Muslimun di Kota Bandung KAJIAN ILMIYAH ISLAMIYAH 3 HARI, pada:
Hari/ Tanggal : Jum’at, 20 Rabiul Akhir 1432 H / 25 Maret 2011
Waktu : Ba’da Ashar s.d Selesai
Tempat : Masjid Ma’had Adhwa’us Salaf
(Desa Cimekar RT. 05/ RW.10; Kecamatan Cileunyi; Kabupaten Bandung; Dekat Perumahan Manglayang Regency)

Tema :
“Fiqih Jual Beli Kontemporer
(MLM, Asuransi, Kredit, Bank Syari’ah, Pegadaian, dll)

Hari/ Tanggal : Sabtu-Ahad, 21-22 Rabiul Akhir 1432 H / 26-27 Maret 2011
Waktu : 09.00WIB s.d Ashar
Tempat : Masjid Agung Al Ukhuwah Balai Kota Bandung
(Jln. Wastukancana No. 27 Bandung)
Tema :
Aqidah Asy Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab”

Pemateri :
Al Ustadz Dzulqarnain bin Muhammad Sunusi
(Pengasuh Ma’had As Sunnah kota Makasar)
Penyelenggara : Ma’had Adhwa’Us Salaf Kota Bandung
—>http://adhwaus-salaf.or.id/about/
Contact Person:
085861626165
081394411295
085624115115
085294965919



~ TERBUKA UNTUK UMUM MUSLIM & MUSLIMAH ~

Silahkan khobarkan kepada yang lainnya, ajak keluarga besarnya masing-masing serta tetangga satu kampungnya.


Disiarkan Langsung via Streaming:
http://radioshohabat.com/
Jazkumullahu Khairan
NB:
Rute Angkutan umum ke ma’had Adhwa’us Salaf kota Bandung :
Dari Terminal Cicaheum
Naik angkot jurusan Cicaheum-Cileunyi, turun di jalan raya Cinunuk, ada plang Perum Manglayang Regency atau turun di Rumah Makan Suka Hati. Kemudian naik ojek ke ma’had Adhwa’us Salaf.
Dari arah Jakarta
Naik bus jurusan Garut, Tasikmalaya, dll. turun di pasar Cileunyi atau di lampu merah setelah pintu tol Cileunyi. Kemudian naik ojek ke ma’had Adhwa’us Salaf.
Dari arah Sumedang, Garut, Tasikmalaya, dll.
>Naik bus jurusan Bandung, turun di jalan raya Cinunuk, ada plang Perum
Manglayang Regency atau turun di Rumah Makan Suka Hati. Kemudian naik
ojek ke ma’had Adhwa’us Salaf.
>Naik bus jurusan Jakarta, turun di halte bus sebelum pintu tol Cileunyi.
Kemudian naik ojek ke ma’had Adhwa’us Salaf.
Rute Angkutan Umum ke Masjid Agung Al Ukhuwah Balai Kota Bandung:
A. Dari Terminal Cicaheum
Naik angkot Cicaheum-Ledeng, 1. turun di Jalan Sulanjana, kemudian angkot Stasiun-Dago
Turun di lampu merah setelah BIP (Bandung Indah Plaza)[*]2. turun di Jalan Supratman, kemudian angkot St Hall-Sadang Serang
Turun di dekat lampu merah BIP (Bandung Indah Plaza)[*]
B. Dari Terminal Leuwi Panjang
Naik BUS DAMRI jurusan Dago-Leuwi PanjangTurun di depan Masjid Al-Ukhuwwah Balai Kota Bandung
C. Dari Terminal Ledeng & Setia Budhi
Naik angkot Kelapa-Ledeng, Turun di sebrang Masjid Al-Ukhuwwah Balai Kota Bandung
D. Dari Stasiun KA Bandung
Naik Angkot Stasiun-Dago Turun di depan Masjid Al-Ukhuwwah Balai Kota Bandung
E. Dari Buah Batu
Naik Angkot Cipagalo Sederhana, turun di Karapitan, naik Kelapa-LedengTurun di depan Masjid Al-Ukhuwwah Balai Kota Bandung
F. Dari Caringin
Naik angkot Caringin-DagoTurun di Lampu merah Purnawarman, naik angkot Antapani -CiroyomTurun di sebrang Masjid Al-Ukhuwwah Balai Kota Bandung
G. Dari Sadang Serang
Naik Angkot St Hall-Sadang SerangTurun di dekat lampu merah BIP (Bandung Indah Plaza)[*]
H. Dari Dago Atas
Naik Angkot Stasiun-Dago
Turun di lampu merah setelah BIP (Bandung Indah Plaza)[*]
I. Dari Riung Bandung
Naik Angkot Riung-Dago turun di Kiara Condong, naik Margahayu-LedengTurun di depan Masjid Al-Ukhuwwah Balai Kota Bandung
J. Dari Margahayu & Kiara Condong
Naik Angkot Margahayu-LedengTurun di depan Masjid Al-Ukhuwwah Balai Kota Bandung
K. Dari Tegalega
Naik Angkot jurusan yang ke Kebun kelapa, naik angkot Kelapa-Ledeng, Turun di depan Masjid Al-Ukhuwwah Balai Kota Bandung
L. Dari Ciroyom
Naik Angkot Antapani-CiroyomTurun di sebrang Masjid Al-Ukhuwwah Balai Kota Bandung
M. Dari Antapani
Naik Angkot Antapani-CiroyomTurun di depan Masjid Al-Ukhuwwah Balai Kota Bandung
N. Dari Cimahi
Naik Angkot Cimahi-St Hall, kemudian St Hall-Dago,Turun depan di Masjid Al-Ukhuwwah Balai Kota Bandung
[*] Jalan ke Masjid Al-Ukhuwwah Balai Kota Bandung

Imam Empat Mazhab: Tinggalkan Pendapat Kami bila Bertentangan dengan Al-Quran dan Sunnah!

  • Imam Empat Mazhab: Tinggalkan Pendapat Kami bila Bertentangan dengan Al-Quran dan Sunnah!
    Di dalam kitab beliau Shifat Shalatin Nabi, Asy-Syaikh Al-Albani pernah menukilkan kisah sekumpulan pemuda Jepang yang ingin masuk Islam. Mendengar keinginan para pemuda ini, berbagai perkumpulan Islam pun menyodorkan mazhab-mazhab yang mereka anut. Sekelompok muslim dari India mengatakan kepadanya, “Bermazhablah dengan mazhab Imam Abu Hanifah, karena dia adalah pelita umat ini.” Sebaliknya sekelompok muslimin dari Jawa-Indonesia mengatakan, “Wajib baginya untuk menjadi seorang Syafi’i.”

    Ketika orang-orang Jepang itu mendengar perselisihan ini, mereka pun menjadi bingung dan tidak paham apa yang mereka maksud. Maka lihatlah betapa permasalahan mazhab ini bisa menjadi penghalang seseorang untuk masuk ke dalam Islam.

    Berseberangan dengan dua kelompok fanatik dalam kisah di atas, para imam mazhab tidaklah menganjurkan murid-muridnya dan segenap kaum muslimin untuk taqlid buta kepada mereka. Bahkan mereka berpesan agar umat ini kembali kepada Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya yang shahih.

    Masih di dalam muqaddimah Kitab Shifat Shalat Nabi, Asy-Syaikh Al-Albani pun menukilkan ucapan-ucapan para Imam Mazhab yang empat yang seolah-olah berkata dengan satu suara, “Jangan fanatik kepada kami, ikutilah sunnah, tinggalkan ucapan kami bila bertentangan dengan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam …”

    Imam Abu Hanifah (Imam Mazhab Hanafi)
    Beliau adalah Abu Hanifah Nu’man bin Tsabit yang dilahirkan pada tahun 80 Hijriyah. Beliau berkata,

    1. “Apabila hadits itu shahih, maka hadits itu adalah madzhabku.” (Ibnu Abidin di dalam Al- Hasyiyah 1/63)

    2. “Tidak dihalalkan bagi seseorang untuk berpegang pada perkataan kami, selagi ia tidak mengetahui dari mana kami mengambilnya.” (Ibnu Abdil Barr dalam Al-Intiqa’u fi Fadha ‘ilits Tsalatsatil A’immatil Fuqaha’i, hal. 145) Dalam riwayat yang lain dikatakan, “Adalah haram bagi orang yang tidak mengetahui alasanku untuk memberikan fatwa dengan perkataanku.” Di dalam sebuah riwayat ditambahkan, “Sesungguhnya kami adalah manusia yang mengatakan perkataan pada hari ini dan meralatnya di esok hari.”

    3. “Jika aku mengatakan suatu perkataan yang bertentangan dengan kitab Allah ta’ala dan kabar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka tinggalkanlah perkataanku.” (Al-Fulani di dalam Al- lqazh, hal. 50)

    Imam Malik (Imam Mazhab Maliki)
    Beliau adalah Malik bin Anas, dilahirkan di Kota Madinah pada tahun 93 Hijriyah. Beliau berkata,

    1. “Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang manusia yang kadang salah dan kadang benar. Maka perhatikanlah pendapatku. Setiap pendapat yang sesuai dengan Kitab dan Sunnah, maka ambillah. Dan setiap yang tidak sesuai dengan Al Kitab dan Sunnah, maka tinggalkanlah.” (Ibnu Abdil Barr di dalam Al-Jami’, 2/32)

    2. “Tidak ada seorang pun setelah Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, kecuali dari perkataannya itu ada yang diambil dan yang ditinggalkan, kecuali Nabi Shallallahu alaihi wa sallam.” (Ibnu Abdil Hadi di dalam Irsyadus Salik, 1/227)

    3.Ibnu Wahab berkata, “Aku mendengar bahwa Malik ditanya tentang hukum menyela-nyelan jari di dalam berwudhu, lalu dia berkata, ‘Tidak ada hal itu pada manusia’. Maka aku meninggalkannya hingga manusia berkurang, kemudian aku berkata kepadanya, ‘Kami mempunyai sebuah sunnah di dalam hal itu’. Maka Imam Malik berkata, ‘Apakah itu?’ Aku berkata, ‘Al Laits bin Saad dan Ibnu Lahi’ah dan Amr bin Al-Harits dari Yazid bin Amr Al ¬Ma’afiri dari Abi Abdirrahman Al-Habli dari Al Mustaurid bin Syidad Al-Qirasyi telah memberikan hadist kepada kami, ia berkata, ”Aku melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menggosok antara jari-jemari beliau dengan kelingkingnya.” Maka Imam Malik berkata, ‘Sesungguhnya hadist ini adalah hasan, aku mendengarnya baru kali ini.’ Kemudian aku mendengar beliau ditanya lagi tentang hal ini, lalu beliau (Imam Malik) pun memerintahkan untuk menyela-nyela jari-jari.” (Mukaddimah Al-Jarhu wat Ta’dil, karya Ibnu Abi Hatim, hal. 32-33)

    Imam Asy-Syafi’i (Imam Mazhab Syafi’i)
    Beliau adalah Muhammad bin idris Asy-Syafi’i, dilahirkan di Ghazzah pada tahun 150 H. Beliau rahimahullah berkata,

    1. “Tidak ada seorang pun, kecuali akan luput darinya satu Sunnah Rasulullah. Seringkali aku ucapkan satu ucapan dan merumuskan sebuah kaidah namun mungkin bertentangan dengan Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Maka ucapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam itulah pendapatku” (Tarikhu Damsyiq karya Ibnu Asakir,15/1/3)

    2. “Kaum muslimin telah sepakat bahwa barang siapa yang telah terang baginya Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka tidak halal baginya untuk meninggalkannya, hanya karena mengikuti perkataan seseorang.”
    (Ibnul Qayyim, 2/361, dan Al-Fulani, hal.68)

    3. ”Jika kalian mendapatkan di dalam kitabku apa yang bertentangan dengan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka berkatalah dengan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan tinggalkanlah apa yang aku katakan.” (Al-Harawi di dalam Dzammul Kalam,3/47/1)

    4. ”Apabila telah shahih sebuah hadist, maka dia adalah madzhabku. ” (An-Nawawi di dalam AI-Majmu’, Asy-Sya’rani,10/57)

    5. “Kamu (Imam Ahmad) lebih tahu daripadaku tentang hadist dan para periwayatnya. Apabila hadist itu shahih, maka ajarkanlah ia kepadaku apapun ia adanya, baik ia dari Kufah, Bashrah maupun dari Syam, sehingga apabila ia shahih, aku akan bermadzhab dengannya.” (Al-Khathib di dalam Al-Ihtijaj bisy-Syafi’I, 8/1)

    6. “Setiap masalah yang jika di dalamnya terdapat hadits shahih dari Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam menurut para pakar hadits, namun bertentangan dengan apa yang aku katakan, maka aku rujuk di dalam hidupku dan setelah aku mati.” (Al-Hilyah 9/107, Al-Harawi, 47/1)

    7. ”Apabila kamu melihat aku mengatakan suatu perkataan, sedangkan hadist Nabi yang bertentangan dengannya adalah hadits yang shahih, maka ketahuilah, bahwa pendapatku tidaklah berguna.” (Al-Mutaqa, 234/1 karya Abu Hafash Al-Mu’addab)

    8. “Setiap apa yang aku katakan, sedangkan dari Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam terdapat hadist shahih yang bertentangan dengan perkataanku, maka hadits nabi adalah lebih utama. Olah karena itu, janganlah kamu taklid mengikutiku.” (Ibnu Asakir, 15/9/2)

    9. “Setiap hadits yang shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam maka hal itu adalah pendapatku walaupun kalian belum mendengarnya dariku” (Ibnu Abi Hatim, 93-94)

    Imam Ahmad bin Hanbal (Imam Mazhab Hambali)
    Beliau Adalah Abu Abdillah Ahmad bin Muhammad bin Hanbal yang dilahirkan pada tahun 164 Hijriyah di Baghdad, Irak. Beliau berkata,

    1. “Janganlah engkau taqlid kepadaku dan jangan pula engkau mengikuti Malik, Syafi’i, Auza’i dan Tsauri, Tapi ambillah dari mana mereka mengambil.” (Al-Fulani, 113 dan Ibnul Qayyim di dalam Al-I’lam, 2/302)

    2. “Pendapat Auza’i, pendapat Malik, dan pendapat Abu Hanifah semuanya adalah pendapat, dan ia bagiku adalah sama, sedangkan hujjah itu hanyalah terdapat di dalam atsar-atsar (hadits-hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam-wr1)” (Ibnul Abdil Barr di dalam Al-Jami`, 2/149)

    3. “Barang siapa yang menolak hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka sesungguhnya ia telah berada di tepi jurang kehancuran. ” (Ibnul Jauzi, 182).

    Demikianlah ucapan para Imam Mazhab. Masihkah Anda taqlid buta kepada mereka, atau taqlid kepada sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam?

    (Sumber: Muqaddimah Shifat Shalatin Nabi, Asy-Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullah)


Selasa, 08 Maret 2011

SIRAH ULAMA AHLUSSUNNAH di musholla dkm JUNDULLAH pkn&stmik LPKIA

بسم الله الرحمن الرحيم


الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه
أجمعين، أما بعد :
......


Dengan Hanya Mengharap Ridho Allah Subhanahuwata'ala....
Insya Allah, kembali hadir di tengah-tengah kaum Muslimuun khususnya di lingkungan PKN & STMIK LPKIA Kajian Ilmiyyah Islamiyyah, pada:


Hari, tanggal : Sabtu, 7 Rabiul Akhir 1432 H/ 12 Maret 2011

Waktu : Ba'da ashar LANGSUNG s.d MENJELANG maghrib

Tempat : Musholla DKM Jundullah PKN & STMIK LPKIA

Tema :

" SIRAH ULAMA AHLUSSUNNAH "


Pemateri :
Al Ustadz Abu Syakir Syuhada Hafidzahullah
  * Imam  Shalat di Kota Riyadh

Murid Asy Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan bin ‘Abdillah Al Fauzan hafizhahullah
  * Murid Asy-Syaikh Shalih Abdul Aziz Al-Ghusn hafidzahullah
 Pengajar di Ma'had Adhwaus Salaf Bandung*

Sifat : Terbuka Untuk Umum Putra/ Putri


INFORMASI :

Putra :  085624203131/ 085294965919

Putri  : 085793309370


Demikian informasi ini, silahkan ajak keluarga besarnya masing-masing, khususnya Generasi Muda Kota Bandung.


Jazakumullahu Khairan



NB:
Untuk Peserta Putri tanpa Mahram, terkhusus yang rumahnya jauh dihimbau untuk mengikuti Kajian sampai dengan jam 5 sore(ketika sesi tanya jawab)